Popular Post
Loading...
Minggu, 14 Juli 2013

Pedagang Ramadhan #FLP Mengguncang Ramadhan

03.38
 Hari ini aku ikut berkumpul di rumcay tidak seperti biasanya. Berkumpul untuk menunggu waktu berbuka. Selain menunggu, kami harus menulis dan mempostingnya secara serentak. Awalnya aku tidak memiliki ide tulisan kali ini. Aku bingung bila menulis dengan tema bebas seperti kali ini.

Ketika aku menginjak kaki di depan Rumcay, aku langsung tertegun senyum melihat wajah ibu ketua FLP yang baru. Pikirku ingin menulis tentangnya saja, sebab itu awal pertama jumpa dengan teman lama ketemu baru.

"Kita pernah satu sekolah kan?" Pertanyaan yang ramah dari sang ibu ketua, Nuril annisa.

Selain Nuril, beberapa teman yang lain juga kelihatan sudah bersiap perang dengan tulisannya masing-masing untuk mengisi agenda super FLP di bulan ramadhan ini, FLP mengguncang ramadhan.

Pandanganku kedua saat itu, aku melihat wajah seseorang yang baru-baru ini menjadi pengusaha ramadhan. Ya, pengusaha di bulan suci ramadhan yang menjual jajanan berbuka. Namanya Reza. Ramadhan ini, ia telah menyisihkan waktunya untuk menjadi penjual minuman khas kota asalnya, kota Bireun. Namanya sedikit aneh, Es Bandong. Tempat nge-time nya pun super aneh, di depan kuburan, Tapi untung saja masih dalam area lingkungan keren (LingKe).

Nah, setelah berpikir panjang dan menerawang langit-langit rumcay, sambil memikirkan judul, langsung deh kupilih tentang pedagang ramadhan.

Pelukan anggota FLP dengan ibu ketua, Nuril
Bulan yang berkah, bulan yang bertaburan pahala bagi siapa yang melihatnya, bulan yang juga mendatangkan rezeki bagi para pedagang makanan berbuka. Tidak tanggung-tanggung, sepanjang jalanan kota ini penuh dengan pedagang kaki lima. Pedagang baru ataupun lama. Termasuk si Reza yang salah satu dari pedagang baru.

Pedagang baru biasanya memiliki perbedaan dengan pedagang lama, pebedaan itu bisa dilihat dari penampilannya. Kalau pedagang lama sudah jelas memiliki ragam pilihan jajanan, aroma yang mengundang sekali. Sedangkan pedagang baru hanya bermodalkan meja dan sabar nge-time sekalian nongkrong bareng teman.

Kemarin, bersama teman-teman lainnya, kami duduk perdana di tempat Reza berjualan. Simple dan tidak ribet, hanya bermodalkan beberapa alat dapur dan secuil resepnya, produk jajanan ramadhan ala reza siap ditampung oleh khalayak ramai.
Santan, doger, es, tepung maizena, vanili, gula, dan dicampurkan air tertampung dalam minuman berwarna merah muda khas bireuen. Halal dan membawa berkah kesegaran.
Bagi teman-teman yang mau mencoba merasakannya, langsung saja datang ke samping asrama haji di depan pemakaman di lingke, Banda Aceh.
Sekianlah tulisan ini.  Walaupun malam ini aku akan meninggalkan mereka dan rumcay dan Es Bandongnya Reza, untuk kedua kalinya aku merasakan awal baru bulan suci ini. Penuh berkah, rahmat, pahala, dan keluarga. Keluargaku FLP.
Tulisan ini ikut dalam #FLPMengguncangRamadhan

7 komentar:

  1. Belum petna coba es bandung, jadi pengen :D

    BalasHapus
  2. enak euy kak eky. nyesal deh kakak gak pergi dan gak bisa nikmatin es bandungnya bang Reza :)

    BalasHapus
  3. hahaha.. pada mabuk es bandong sepulangnya

    BalasHapus
  4. hahaha.. pada mabuk es bandong sepulangnya

    BalasHapus
  5. hahaha.. pada mabuk es bandong sepulangnya

    BalasHapus

 
Toggle Footer