Popular Post
Loading...
Minggu, 03 Mei 2015

Momen BR Situ Cileunca - MT INTI

10.04
Ini adalah sebuah penggalan cerita kebersamaaan. Cerita tanpa percakapan panjang demi memulai cerita kita.













Surveying The Mountain of Commitment

Hampir seluruh teman-teman istirahat setelah dibekali pelajaran selama dua minggu tentang perusahaan. Sebagian lainnya masih mengerjakan kesan pesan untuk satu tujuan. Menulis satu persatu penilaian bagi teman-teman tidaklah mudah, entah itu dikarenakan persahabatan yang instan atau persahabatan itu sendiri bernilai lebih dari sekedar proses mie instan. Teman-teman secara objektif mengecap paku terbaik, memotivasi keluarga barunya MT-6.

Di sisi berbeda, semua teman juga mempersiapkan diri untuk acara bertema kebersamaan sebuah komitmen dalam satu hal. Cerita dimulai dengan begitu hangat di malam yang menggairahkan kerinduan. Besok akan dimulai dari permulaan yaitu survei lokasi seperti sebuah project TITO yang kita kenal. #lah. 

Berawal dari ide kepanitiaan, kita beranjak mereleasikannya dengan seorang ketua panitia. Terpilihlah salah satunya dari kita berdasarkan Fair Voting. Pada akhirnya kekuatan kita menyatu dalam dimensi budaya INTI. Mulailah tersusun dari sebuah ide menjadi realisasi yang sederhana.


Saat mengadakan pertemuan atau bisa dikatakan rapat pertama panitia, kita merumbukkan beberapa opsi yang dimulai dari seksi Acara. Dimulai dari arahan Fadly (Ketua panitia), Dedy yang dibantu oleh Dilla sebagai wakil seksi acara memberikan opsi rundown acara. Isan (wakil seksi sarana) memaparkan opsi tempat yang recomended : Dari sisi utara bandung sepertinya kemahalan. Dari sisi selatan tempat dipaparkan dengan layout yang strategis oleh Isan.

Sebuah tim telah terbentuk untuk berkontribusi dalam persiapan acara dengan beragam misi dan keahliannya. Penulis ingin menceritakan dalam bentuk sederhana dari sudut pandang background sang pemilik kisah.

Keesokan harinya....

Tanpa basa basi, kita melintasi sebuah rute yang nantinya akan dilalui dengan penuh keceriaan. Harapannya nanti. Gejolak nada aspal hitam berirama dengan gilasan roda sepeda motor tim. Kita mengalur ke tempat yang disebutkan tempo hari (Taman rekreasi MT 6). Melalui beberapa titik atau disebut checkpoint.


Kepekatan dari selapis kabut abu letusan gunung Kelut membuat matahari seolah memudarkan sinarnya. Walaupun begitu, Kita mendokumentasikan setiap point dan arah yang akan dilalui. Menuju selatan kota kembang merupakan kekayaaan pandangan walau tanpa suara. Kalau diperincikan lagi kita menemukan secenery seperti kebun, sejuknya udara, gunung dan teriakan anak desa di tepi jalanan. Mungkin diperlukan lembar baru untuk mendeskripsikan semua.

Tim survey telah berada di seberang lokasi acara. Tak jauh dari pintu air situ, dan kebun teh nan hijau. Wisata Pengalengan telah disepakati menjadi salah satu wadah rekreasi kita. Dalam area taman wisata alam Situ Cileunca, tim kita akan mengulik informasi dari titik sederhana hingga terumit sekalipun. Dari mulai basecamp, lokasi kumpul strategis, hiburan (Game, painball, body rafting), dan acara penting lainnya. Kita mengawali pemetaan lay-out acara dan fasilitas oleh sang pengelola taman wisata.

Segala data diperoleh dengan mudah. Mengalirnya informasi itu datang bukan ketidaksengajaan. Salah satu dari kita memanfaatkan sisi gender untuk meraihnya. Seolah bertanya diselipi sesi memelas atau disebut gombal. Seorang wanita yang dekat dengan usia siap dilamar pria manapun. Ups lala. Kepiawaiannya negosiasi membuat ita mendapatkan informasi yang tidak biasa. selang beberapa lama kita mengulik info penting, beberapa pria paruh baya mulai mengendus bau-bau recehan kas operasional acara.

Kendala yang akan terjadi melalui manajemen resiko seadanya saat Hari H :
  • Keberangkatan yang tidak berbarengan. 
  • Keamanan dan kedisiplinan. 
  • Breakdown budget. 
  • Pemilihan tempat yang efisien serta Rute perjalanan. 
  • Kemunduran tanggal. 
  • Peralihan tanggung jawab setiap agenda. 
  • Bentrokan antara latihan Angklung dan Rapat Gathering. 
  • Kebutuhan setiap seksi dibuatkan list dan dicari oleh seksi sarana.
"Oke, Cukup. Terima kasih pak." Seolah sudah puas merampok isi kepala seorang bapak tua yang mengaku penjaga situ, maka kami pergi. Bukannya meninggalkan situ atau mengambil beberapa potret lokasi, kami mencari sumber dari bapak tua lainnya. 

Sepenggal kisah ini penulis rangkai dalam bentuk dokumentasi perjalanan yang akan segera dimulai. Semoga dapat dipetik sebagai potret dan menjadi ukuran perjalanan nantinya. Untuk kita semua.



Babak Pertama - Hari Bersatu Sebuah Komitmen
Besok pagi, kita sepakat berkumpul dalam satu lokasi yang tak lain adalah wadah kita pertama jumpa, GKP PT INTI. Inilah waktu yang ditunggu-tunggu mengakhiri pelatihan kita sebagai seorang MT baru.

Pagi yang kelam mengumpulkan kita. Tanpa peduli pada kesejukan kota bandung, suasana hati tetap hangat dan terbiaskan pada setiap rupa. Secara beruntun, kegilaan bermunculan tatkala satu persatu senyum kita saling berpadu. Ditambah lagi, teman kita Rizka memiliki gadget narsisnya, Tongsis. Juga kekocakan dari formasi kita yang saling berhimpit dalam beberapa mobil. Kini, kita menuju satu perjalanan yang mengirimkan kebersamaaan menjadi komitmen kita sebagai keluarga pada satu wacana bahagia.
Bergaya H-1
Berangkat bersama ke suatu lokasi bernama Taman Wisata Situ Cileunca. Kita terbagi menjadi 5 formasi dengan beberapa orang di dalamnya. Masing-masing orang berkontribusi. Tidak hanya duduk dan terdiam hingga sampai. Semua orang saling menutupi kekurangan, membenarkan kesalahan teman juga salah satu ciri khas MT 6. Kita kompak menunjukkan citra baru dalam perusahaan. Segalanya terasa berwarna dengan segala macam kelakuan. Dan begitulah bentuk kebersamaan kita.

Setelah beberapa jam di jalan, sebuah bendungan di tepi situ bersama pintu air khas jeram menumbuhkan kegirangan yang semakin menjadi. Semua kita -Penuh persiapan barang perlengkapan- turun dari mobil dan langsung ketawa akan rencana beberapa menit kemudian. Ada satu teman yang mencoba melakukan hal-hal iseng atau satunya lagi memilih untuk ikut saja. Satu hal yang terkait risiko adalah cuaca di daerah wisata Banjaran ini seolah kurang bersahaja. Itu terekam dan menjadi tantangan kita.

Oke, segalanya telah terschedule. Pakaian yang semula tebal kini berlapis tipis seadanya. Kini, pak Haris, Agent LHQ rafting menyerukan kita untuk segera dibriefing soal proses permainannya. Rafting adalah pertama bagi saya. Lihat saja bagaimana kondisi boat karet yang nantinya kita tungggangi. Walau bagaimanapun skill kita menangani proyek INTI, tetap saja menantang alam atau sungai itu satu hal berbeda.

Babak Kedua - Hari Bersatu Sebuah Komitmen

Game pembagian kelompok dari LHQ Rafting versi alay dimulai. Kita berjumlah 33 orang akan mengikuti arahan pemandu untuk menyetarakan stamina fisik. Uniknya, ada hukuman menahan malu bagi kita yang tidak mengikuti peraturan. Pada akhirnya dengan game yang bisa dibilang rumit itu, kami memiliki team yang terseleksi oleh alam.


Down the river is a crazy thing to build a team work among us. Let's going to Body Rafting..

Bermain bersama dengan air adalah kesenangan yang tak terlupakan oleh MT-VI. Bagaimana bisa 33 orang menahan tawa ketika percikan air sungai Cileunca hinggap di sekujur tubuh. Kita berlomba menyiram satu sama lain dengan pedal dayung boat karet orange. Kelompok setiap boat memiliki satu leader oleh LHQ sendiri.


Saat simulasi rafting selesai, kita menyeberangi sebuah jembatan pintu air dan menuruni tangga setapak menuju sungai jeram. Tidak lupa juga berfoto bersama sebelum tantangan dimulai. Masing-masing memiliki keunikan sendiri dari mulai tipe bercanda, tipe narsis, tipe iseng, tipe ketawa, tipe kehilangan sandal, dan bermacam kegilaannya.


Arus deras sungai menderukan suara lantang, terjalnya elevasi sungai mulai menggetarkan setiap angggota kelompok. Hanya beberapa yang bisa dibilang berani maju pertama atau kedua, selanjutnya melalui ajakan seperti "tenang, santai, ayo gak papa". Little funny to say. Pedal di tangan mulai mengayuh dengan formasi sesuai aba-aba mas-mas leader, seperti; BOOM!!, MAJU, KIRI, MUNDUURR!!,*#*$Y*%!!@LOL

Setelah masuk kedalam boat. Satu persatu maju dengan pupil mata yang mulai kembang kempis. Bebatuan seolah menjadi musuh sekaligus teman. Penonton setia adalah pepohonan pinus yang rindang dan Oakan burung-burung bersembunyi. Air kini menjadi sosok yang misterius.

Dengan suasana mencekam seperti ini, membuat hati dag-dig-dug dan tidak ketinggalan teriakan-teriakan anggota semakin terdengar lepas lantang. Sosok yang macho terkadang menjadi terbalik. Sosok yang feminim sepintas menjadi macho. #Loh. Malah ada yang tidak boleh disebutkan namanya mengerang ingin buang air kecil. Lah ini kan kita berada di sungai deras, toh kalau mau kencing ya kencing aja keleus.

Setiap Boat difoto oleh tim LHQ di terjalan batu ini
Di pertengahan kita berhenti sejenak. Menikmati secangkir bandrek dan gorengan serta jagung rebus. Pada lupa diri kalau kondisi lapar di tengah alam. Teringat film sadis yang memakan daging temannya sendiri di belantara.

Lika liku sungai merekam kebersamaan. Segalanya lepas dari penat nan kelam. Hanyalah aku, kamu, dan komitmen dalam satu perjalan yang disebut hulu dan hilir.

Pada akhirnya kita sampai ke hilir sungai. Sepertinya ada sesuatu yang berbeda. sebagian kita berdarah. Kemungkinan terjadi kekerasan di dalam boat yang sulit dideteksi. yang tadinya duduk di depan dengan berani kini berada di posisi belakang. Ada juga yang malah mencoba berenang dari tengah sungai hingga hilir.

Setelah kita selesai bermain rafting maka tulisan ini akan memancing penulis untuk meresume permain kedua. Permainan dengan darah warna warni dan tantangan lebih gila. Paintball adalah cerita MT-6 selanjutnya. Walaupun judulnya permainan, namun tetap saja akan ada yang duel di dalam yang namanya peperangan.  LOL


Namun waktu-waktu indah itu terbekas di kepala kita dan akan menjadi kegiatan teramat spesial bagi kita demi menjalin makna kebersamaan itu sendiri. Semoga semua teman akan bersahabat dan tetap akrab walau telah pergi demi kemajuan dirinya sendiri.



Dedicated to : 
Aldilla Nur Pratiwi, Wildan Cahyo dan Fadly herwansyah yang telah berada di tempat baru.

4 komentar:

  1. Sebenarnya kita tidak hidup bersama mas. Masing" punya pacar, istri atau hanya gebetannya... Hihihi...

    BalasHapus
  2. keren, situ cileunca memang tempat yang asyik
    gravity adventure

    BalasHapus
  3. Dedicatednya ditambahin donk bro buat agung,gilang,kaka, and your self. Heheh . peace menn..

    BalasHapus

 
Toggle Footer