“Maka datanglah
sesudah mereka, pengganti (yang jelek) yang menyia-nyiakan shalat dan
memperturutkan hawa nafsunya, maka kelak mereka akan menemui kesesatan.” (QS.
Maryam (19) : 59).
Hampir setiap kita masing-masing adalah seseorang yang
suka berimajinasi atau mengkhayal. Jangan dipungkiri lagi. malah ada kalimat yang
tak formal diucapkan di sekeliling kita seperti “cet Langet”.
Setiap detik kita tetap berimajinasi melewati segala penjuru sudut alam sadar maupun alam bawah sadar. Namun, tidak hanya itu yang kita lakukan di setiap waktu dalam satu hari. Banyak kegiatan lain yang dilakukan oleh pribadi kita masing-masing dalam menghabiskan waktu di Dunia ini, bekerja, belajar, berjalan, tidur, makan, dan lain sebagainya.
Ada satu hal yang membuat kita tertegun atau tersentak tak
berdaya, menyambar imajinasi kita yang dalam, yaitu Kumandang Adzan Maghrib
yang tajam mengiris kesadaran kita pada waktu yang seharusnya benar untuk diperhatikan.
Maka kita mulai berhenti berimajinasi, menundanya ,dan terkadang melupakannya
seketika.
Suasana seketika itu, mulai terasa dingin dan sedikit
menekan perasaan untuk beranjak meninggalkan tempat dimana kita tengah berada,
duduk atau sedang berjalan. Kita mencari tempat untuk mengurungkan segala dosa
atas perbuatan. Atas apa yang telah kita lakukan selama beberapa waktu silam.
Kita sekejap sadar akan sebab akibat bila melewati waktu yang singkat –Maghrib-
yang selanjutnya kita manfaatkan untuk beribadah sholat.
Maghrib (Photo credit: Ikhlasul Amal) |
Maghrib menyisipkan sebuah kewajiban seorang muslim untuk
meninggalkan pekerjaannya sementara, untuk segera beribadah shalat fardhu. Maghrib
juga menegaskan sanksi bagi siapa yang tidak patuh padanya, juga akan menjadi
dilema renungan terdalam terasa bila mereka tahu apa itu sanksi mengabaikan
datangnya waktu maghrib. Diibaratkan seperti berzina dengan ibu kandungnya
sendiri (bagi laki-laki), dengan ayah kandungnya sendiri (bagi perempuan),
Na’udzhubillah.
Ada sebuah hadits yang menjelaskan bahwa yang pertama kali dihisab dari seorang hamba adalah shalatnya, jika baik shalatnya maka baik pula seluruh amalannya, dan jika rusak shalatnya maka rusaklah seluruh amalannya.
Begitulah rasa takut seorang muslim bila mereka menyia-nyiakan
waktunya. Mematuhi segala kewajiban sebagai hamba Allah untuk mengurungkan
imajinasi seketika. Menurut kita ini penting disadari semasa hidup di Dunia.
Dalam satu hari saja kita takut untuk melanjutkan segala aktivitas setiap kali
kewajiban menghampiri kita, sebagai umat manusia yang taat beragama.
Saat datangnya maghrib itu, kita seharusnya sadar akan
sebuah pemikiran di masa depan dalam dunia yang kekal nantinya. Dunia saat ini adalah
fana. Seterusnya kita sadar bahwa masa depan itu adalah masa dimana awal dari segala
sanksi perbuatan hari ini, dipertanggungjawabkan oleh kita sebagai ciptaan-Nya.
Itulah masa depan seharusnya bagi setiap umat manusia.
Sadarlah kita bahwa Maghrib memiliki makna laksana tajamnya pedang dalam perang. Semua muslim juga mengetahuinya dan ikut merasakan kedatangannya. Bahkan setiap -Makhluk lain- yang tercipta dari-Nya (Allah Sang Pencipta), juga akan risau bila melanjutkan segala aktifitas di kala Maghrib mendatanginya.
Sadarlah kita bahwa Maghrib memiliki makna laksana tajamnya pedang dalam perang. Semua muslim juga mengetahuinya dan ikut merasakan kedatangannya. Bahkan setiap -Makhluk lain- yang tercipta dari-Nya (Allah Sang Pencipta), juga akan risau bila melanjutkan segala aktifitas di kala Maghrib mendatanginya.
Salam hangat,
Dodoydoni
Beruntunglah jika masih bisa diingatkan waktu maghrib dengan adzan maghrib seperti di aceh dan daerah2 muslim lainnya. Banyak tempat dimana muslim minoritas adzan sesuatu yang langka. Dan benar sekali maghrib harusnya menjadi isarat yang menyadarkan kita bahwa setelah terang ada gelap, setelah dunia ada akhirat.
BalasHapusTerimakasih telah mengingatkan :)
Saleum
Sama-sama kak. Terima kasih atas conclusionnya yang istimewa. Alhamdulillah bila ini dapat menjadi pengingat bagi sesama.
HapusTerima kasih Kak infonya tentang maghrib, mantab. Moga2 bermanfaat bagi mereka yg mampir ke sini. Amiin...
BalasHapusSalam blogging Kak!!
sama sama kak. coba kita resapi waktu lainnya.. mgkn ada tulisan lainnya
BalasHapus