Popular Post
Loading...
Minggu, 31 Mei 2015

Perjalanan Barista Boot Camp (BBC) II By Toni Wahid

08.40

Hari Sabtu di akhir bulan mei lalu. Hari libur saya manfaatkan untuk mengikuti event epic bagi penghuni alam kopi. Ya begitulah, ini sebuah acara yang sangat dinanti – nanti bagi kalangan ber-profesi atau sekedar Hobi. Barista, pengusaha, pecinta, pelaku budidaya, petani maupun sekedar penikmat kopi sachet pun berkumpul di sebuah perbukitan indah kaya akan tanaman eksotis.

Disebutkan sebuah bukit dengan ketinggian 1.500-1.700 dpl yang diberi nama Bukit pengalengan, dataran tinggi di kawasan Gunung Tilu.


Saya mulai antusias melihat iklan acara Mengimbuhkan kata ekstrem dengan perjalanan di tebing terjal kebun kopi. Ajang ini menjadi awal kita untuk mengenal sosok pelaku kopi dari beberapa kota lainnya.

Bagi saya, Kopi adalah sebuah biji hitam, penggalan kisah petani di masa lalu yang memuat cerita dibalik suasana sendu ibukota. Hati kita serasa berirama dibuatnya tatkala diseduh di atas bukit, sumber penghasil kopi premium di sekitar kabupaten pengalengan. Sejak jaman VOC dulu, bahkan biji kopi hitam sunda pertama kalinya ditanam di bukit ini. Seperti kata pak Alex, pelaku budidaya dan juga pemilik koperasi jual beli kopi linies dari gunung Tilu.

***

Teman saya Arif, memiliki curiosity yang kuat dengan passionya bereksperimen melalui si biji kopi hitam. Bermula mengajak saya mengikuti ajang booth camp yang dibuat oleh seorang pelaku budidaya kopi, dikenal sebagai orang nomor satu pelopor kopi di Indonesia. Toni Wahid (TW), Seorang entrepeneur nomor 1 ini memiliki sebuah situs terkenal diberi nama Cikopi.com dan pemilik laboratorium kopi Get Back coffee di Fatmawati Jakarta.

Get a link here

Kita berdua meng-agendakan nongkrong sebelum meet up point tanpa sama sekali tidur. Gila ya. Tentu saja agenda ini saya rencana akibat waktu yang ditentukan Toni Wahid pukul 5 Pagi, menjadi waktu pertama para peserta Barista Booth Camp saling face to face.

Barista Booth camp adalah sebuah event perkebunan kopi arabika preanger yang dikelola oleh Get Back Coffe Fatmawati Jakarta, event yang akan diadakan di kawasan Pangalengan, Jawa Barat. Tidak semua Barista pernah berkunjung ke kebun kopi sehingga aktivitas ini diselenggarakan guna memberikan kesempatan kepada mereka agar lebih mengenal situasi perkebunan kopi arabika yang pada umumnya berada di medan yang sangat berat untuk dicapai. Selain itu tak kalah menarik adalah di sini kita dapat bertemu dengan sosok dan pelaku dalam dunia kopi. So excited!


***

Setelah taxi putih berlogo E membawa kami meninggalkan perkafean di bantaran gedung SCBD. Saya mencuri waktu tidur di dalamnya, membuat kami menyasar akibat salah kata menyebutkan tujuan ke daerah Fatmawati.

See, perbedaan antara Fatmawati dan ITC Fatmawati ternyata jauh sekali. Meskipun kami harus merogoh kocek sebesar 80 ribu rupiah untuk jarak tempuh yang seharusnya sebesar 40 ribu saja, it’s okey lah, karena pengorbanan itu beda tipis dengan pasrah. Aikh! 

Sebuah bangunan ruko disulap menjadi laboratorium kopi ala TW memang sangat unik, Ornamen klasik kayu memukau saya untuk menelaah lebih lanjut. Get back Coffe tidak hanya sebuah icon para barista ternama di Ibukota. Di sini, tersedia sebuah filosofi kopi yang kita dapatkan dengan hanya duduk santai sembari menunggu peserta BBC lainnya. Saya terkejut ketika Arif menunjukkan sederetan buku buku tentang Kopi di atas sebuah rak. Catchy, ditunjukkan oleh beberapa barista yang tidak mengenal gender di sana menyapa peserta. Trisa, Salah satunya, cewek yang nyentrik syariah gitu, dengan nada suara sayu menyapa saya dan Arif. Ia mengajak saya untuk mengkonfirmasi kepesertaan BBC di sana.

Di sebuah kursi santai, seorang laki-laki bertopi tersenyum melihat kami. Arif berbisik pada saya mengatakan bahwa ia adalah orang itu. Ya, dialah Mr. Toni Wahid yang saya sebutkan the owner of The Event. Beliau santai menyalami saya dan arif, kemudian mempersilahkan duduk di sudut ruangan. Awalnya Arif sendiri menduga bahwa sosoknya rada sadis karena beliau (TW) memiliki garis keturunan asing dan raut wajahnya terbilang macho. Ternyata, selama Arif follow instagramnya beliau dan praduga tadi tidaklah benar sama sekali. TW terlalu ekspresif dan murah senyum untuk dikategorikan berparas sadis. Kelembutan dan tata cara ia menjelaskan tentang petani kopi obviously open dan menyejukkan mindset kami.

Bagaimana kisah kami, Itu masih jelas mengikat memory right into the mind. Bertemu dengan para peserta yang sangat hebat di sini merupakan pengalaman luar biasa bagi saya juga bagi Arif. Misalkan saja pak Tiswan bersama partner nya Rizal. Mereka seorang engineer di Jakarta yang memiliki hobi hebat dalam dunia kopi. Ia suka mengulik mesin yang dibelinya sendiri dimodifikasi sesuai kehendak pribadi. Bayangkan saja, Mesin espresso yang ia beli terlihat di instagramnya seperti mobil mainan yang memiliki design unik dan berhiasan lampu. Ia mengaku telah lama memiliki jiwa mengulik mesin.

kiri : Saya,  Wahyu dan Pak Tiswan. Taken by Rizal

“Halo, nama saya Wahyu”, Seorang lainnya keturunan chinesse dengan charming muncul di depan kami yang tengah ngobrol. Ia sangat terlihat maskulin dan tertata cara bahasa tubuhnya. Merupakan pecinta kopi strong yang sangat saya kagumi. Bukan karena pengalaman atau ia pernah berdomisili di Singapura. Namun, Wahyu sendiri sangat menakjubkan impressi pertama karena saat ia bilang profesinya.

“Saya sekarang bekerja di Traveloka.com” Sambil tersenyum akrab dengan gayanya unik saat berfikir, “Walaupun bidang saya teknik kimia, namun saya tak pernah memikirkan ingin berkesperimen di bidang kopi, haha. “ Sambil tertawa kecil ia lalu diam mendengar Pak Tiswan menimpalnya lebih lanjut bertopik Cold brew .

Saat Tim sudah lengkap, acara langsung dibuka oleh Toni Wahid. Pukul 6 pagi di depan the store of his place.

In front of Get Back Coffee
“Let’s Gooooo,” Teriaknya sambil menengadahkan kedua tangannya ke arah Big Bird Bus  tepat di depan pertokoan ITC Fatmawati.

Terdapat kisah-kisah lucu dan mengesankan saat perjalanan kami dimulai. Pertama kalinya bagi saya tidak dapat merasakannya. Why? Keegoisan saya membalaskan dendam tidur karena sebelum sampai ke Get back Coffee mata ini tersisa 10 Watt.  Pun, di dalam Taxi tadi waktu tidur saya benar-benar terganggu atau dikatakan tidak standar dengan durasi seharusnya. Sudahlah, pikir saya apapun keseruan itu biarlah Arif yang akan ceritakan saat di Pengalengan nanti. Ternyata Arif pun amblas ikutan tidur and got nothing as I did. Lol


Trisa (Perempuan syariah nyentrik), Anin (Si pengacung jari saat diberikan tantangan), Jessica (Terkena imbas saat disebutkan kata kata "besar") , Wahyu bertopi (Si barista V60 dan kocak yang baru pulang dari Solok, Padang), Sopian (Si juara Aeropress cool),  Didit (Sang peminta maaf karena keterlambatannya), Pak Mulyo bersama istrinya (Pemilik Taman Delta Indonesia yang wibawa), Mas Boni (Pemilik bisnis supply chain mesin-mesin Kopi yang pernah ke Aceh) dan beberapa teman lainnya yang memiliki fase dan cerita kopi sendiri.

Setibanya peserta di jalan Kopo, Suara gaduh teman-teman membuat saya tersentak bangun. Setelah itu sembari mengucek mata sayu,  saya surprised di depan saya sudah ada sebungkus Chicken spinach burger starbuck. Selanjutnya saya bertanya pada Arif asal muasalnya, sebab ketidurannya saya selama perjalanan membuat waktu mengelabui logika.

Keriuhan peserta ternyata oleh sebab di depan Bus kami telah ada 2 polisi LALIN, tengah mengawal bus dengan kelucuannya sendiri. Jalan Kopo yang biasa macet dengan kapasitas luar biasa, bisa ditaklukan oleh lambaian tangan si pak Polisi. Beliau hanya membunyikan sirine berseragam tegas nya membuat pengemudi kendaraan lain berhenti dan memalingkan stiur menjauh dari jalur Bus. Lol, that’s sound like a way for president have. Selanjutnya, Para peserta bertepuk tangan dan membuat moment itu sebagai suatu hal yang seru. LOL

Pak Polisi Gaul
Sesampai di Pengalengan, saya membuat catatan dengan sedikit terburu-buru. Selama saya mengikuti lika liku jalan setapak gunung untuk merekam foto atau video, saat pak TW memberikan penjelasan acara, dan saat pak Alex memberikan arahan bagi kami. Saya mencoba menotulensikan semuanya dalam tulisan kali ini. Silahkan baca penggalan catatan di bawah ini dan semoga bermanfaat.

Next time saya akan berbagi lagi tentang jejak kaki saya tentang megarungi dunia secangkir kopi. Wish I had another Oppurtinity.


Foto : Peserta BBC sesi penutupan


Barista booth camp (BBC) by Tony Wahid

Buah kopi yang dipetik akan langsung ditimbang dan dibayar oleh petani maupun oleh umum. Bibit sigarauntang yang terbaik di pakai oleh gunung tilu.

Masa tanam dimulai dari bibit hingga 4 tahun dapat dipanen dalam beberapa periode-to-periode 10 hari.  Ia akan kembali dipanen dan dipanen sampai ia lebih tinggi dan tidak muncul bunga lagi.

Setelah panen,  buah kopi itu akan direndam karena seharusnya buah merah kopi wajib diolah 8 jam setelah dipetik. Dimasukkan ke mesin yang namanya puller.. Untuk memisahkan biji yang baik dan yang bagus.. Hasilnya yang bagus akan tenggelam.. Sedangkan yang jelek akan mengapung..

Pengolahan Ala pak Mulyo pemilik Taman Delta; Sertifikasi UTZ (Sistem ini khusus request oleg taman Delta Indonesia) membina Hulu kopi sampai hilir kopi Linies milik pak Alex... Dengan sistem ini, Pak Alex membudi daya kopi dari gunung tilu. Terdiri dari pembibitan, penanaman, pemetikan, perendaman, sampai arus Cash in bon juga berbeda untuk yang UTZ dibandingkan non UTZ...

Penjemuran pertama dikira-kira apakah sudah mendekati 30%.. Dilakukan biasanya 1 hari dari gabahnya.. Setelah itu masukkan ke mesin wuller sehingga ukurannya mengecil dan kehijauan. Disebut sebagai Alba.. Setelah itu dijemur kembali selama 3 hari... Sehingga menjadi Green bean..



Metode white processing, berkadar air 30% ini merupakan proses pengurangan air yang harus dilakukan pak Alex. Lalu setelah itu masuk ke proses penjemuran .. Ini dipakai oleh kopi preanger, kopi gayo dan lainnya. Namun biasanya kalau Bali kintamani memakai dry processing.

ROASTING Processing sendiri akan diawali dengan pemanasan mesin seidealnya 30 menit. Setelahnya akan dibutuhkan 12 menit dimulai dari biji Green bean yang akan diroasting. 10 menit pertama akan muncul warna gosong.. Setelah 12 menit berubah menjadi caramel gold dengan awal disebut light Roasting. Semenit kemudian berubah menjadi medium sampai seterusnya berubah menjadi dark Roasting.

Wahyu dan pak Alex memiliki hasil Roasting

Harga pak Alex untuk Roasting sendiri perkilonya sebesar 150ribu. Sangat jauh berbeda dengan di kota.

Sesi pertanyaan (Pak Tiswan):
Berapa lama musim terbaik panen, di musim musim apa?

Jawaban (Pak Alex):

Saat hujan terus, panen akan terlambat.. Musim kemarau akan menjadikan biji merah..

Kopi tidak perbulan dipangkas.. Jarang jarang kecuali kita punya tanaman yang mati sendirinya.. Ada istilahnya dipotong ala bonsai agar kopi akan berbuah lebih lebat di tengahnya. Terkadang ada ulat yang baik yang membantunya.



Acara ditutup dengan sesi foto bersama para petani dan group BBC. Ini merupakan momen ceria di jam 5 Sore. Saya sedikit merekam sebuah banyolan dari salah satu peserta bernama Anin. Ternyata, ia cukup sadar dan menggemaskan saat ia memiripkan saya dengan mas Adi tetangga masa Gitu. Wah, ini benar-benar kesekian kalinya saya diserupai oleh Dwi Sasono. LOL

Selain itu mas Wanto, pemiliki warung kopi Kopi-Q dan Roasting Sunda Cattura P88 dan Gayo Redlong nya. Sifat baik dan tidak neko-nekonya membuat saya mendapatkan sebungkus Gayo Redlong dan menjadi dekat dengannya. Caranya ia menawarkan produk dan warung kopinya juga sederhana. “Datang dan Pesan ya Syukur.. tidak juga ya Alhamdulillah.” Benar-benar kalimat yang sering ia lontarkan kepada calon customernya ini. Hehe,

Saya masih ingin bertemu dengan pak Tony dan teman-teman peserta BBC untuk lebih mengeksplorasikan sebiji hitam kopi. Semoga suatu hari akan ada meet up ataupun acara lain yang tak kalah seru dan bonafit seperti ini. Thank for Mr. TW and Get back Coffe serta Cikopi.com yang telah mencerahkan masa kini saya untuk membuka lembar baru dari masa kelam dulu. Ciaelah. 

Bersama Mr. Toni Wahid
(Cikopi.com & Get Back Coffe Owner)

1 komentar:

  1. Hello My Friend. I can suggest you Kafgar Commercial Coffee Roaster Machine: www.kafgarglobal.com

    BalasHapus

 
Toggle Footer