Panitia Acara di Hari H |
Workshop ini akan mendatangkan
seorang penulis novel yang baru kukenal sekitar 2 bulan lalu, itupun ngelihat biografi
bukunya doank yang berjudul Balada Si Roy. Bagi yang belum pernah lihat
silahkan kerjasama dengan Mbah Wiki.
Bang Ferhat melanjutkan pencurian sesi kelas menulis. “Gini-gini semuanya dengar, sebenarnya acara
ini bekerja sama dengan BRI syariah. Abang ditelponin mereka bahwa Gol A Gong
akan datang kemari tanggal 5 mei 2013. Kira-kira kita sanggup handle acaranya
kan??”
“Sanggupp Bang”, semua
anggota FLP sontak bersatu padu menyetujui. Mata mereka kelihatan tajam. Sekejap
aku berfikir, “aku jadi panitia biasa aja lah, bantu-bantu ala kadarnya”. Saat
itu aku emang lagi fokus pada acara wisuda yang udah dekat.
“Baiklah, pastikan
kepada teman-teman yang juga ingin menjadi panitia nanti”. Bang Ferhat
kelihatan lega dengan persetujuan dan semangat kami.
Singkat cerita, Bang ferhat
dan Aslan ternyata sebenarnya udah nyusun struktur kepanitiaan kemarin. Aslan
sendiri jadi Ketua panitia, Aku ditunjuk sebagai Ketua Acara, Reza (Ketua seksi
tempat), Dara (Ketua Sekretariatan), Adit (Sekretaris Aslan), Syuhada (Ketua
Konsumsi), Etc. Klop banget udah kalo dibikin buat acara skala Nasional maupun
Internasional.
Selanjutnya, aku
mencari anggota tim yang bisa menjalankan kerja sesuai divisiku, divisi acara. Nama
Nariska pun pertama kali ada di dalam pikiranku *ciaelah, dan kujerumuskan tuk jadi MC. Alasannya hanya karna Naris
kelihatan fasih kalau bicara. Dan benar, Naris juga sering jadi MC sepanjang
karirnya di kampus.
Aslan, yang dipercayakan
menjadi Ketua panitia, memang sudah sering menjadi segala ketua dari segala acara
di kampusnya. Ia gemar mengkombinasikan ide-ide gagasan panitia.
Daara, seorang wartawan
di salah satu media di Aceh, ditunjuk menjadi ketua divisi kesekretariatan,
yang kerjanya menghandle tiket dengan kegundahannya yang luar biasa. Ia sibuk
mantauin tabletnya terus, liput sana, liput sini. Daara juga ikut menjadi
anggota trio kwek kwek acara.
Eits,
apa itu trio kwek kwek?. Sebenarnya,
dalam acara ini telah terbentuk panitia dalam panitia, Lho?. Biasalah, setiap kepanitian pasti ada yang khusus ganteng dan
cantik, Gubrakk. Trio kwek kwek ini berdiri di warung kopi dan anggotanya terdiri
dari Dara Hersavira, Aslan Saputra, Doni Daroy (Aku sendiri), dan diresmikan
oleh seorang pria yang telah lama bergelut di bidang kepenulisan…..Ya, Bang Ferhatt.
Pertama, Aslan : "Hmm Jadi?, Abang itu maunya seperti
ini…, Oya kakak itu maunya seperti itu…, Gimana kalau nanti kita buat jadi…,
Terus kita terus harus…”. Cara Aslan mengutarakan ide-idenya.
Kedua, Daara : "Pusing Daraaa huuu huuu…, Tiket
kecil kecil sama dara huu huuu…, Tiket yang belum terjual berapa yaa?".
Dara dengan segala kegalauannya, menghitung aliran kas keluar masuk penjualan
tiket acara.
Ketiga, Aku : "Walaupun begini kita sebaiknya begitu…,
Ayoklah kita bergerak terus lan... Dara ingatin abang besok kita ke…". Aku
sebagai Ketua divisi acara, sebagai ketua tim sosialisasi -FLP Goes to
Socialization-, dan juga ikut mempublikasi Acara, menggemakan suara-suara
merdunya anggota dan pengurus FLP, itulah moment yang kusuka.
Saat yang bener-bener
menyenangkan ketika menyuruh anggota FLP beserta Pengurus untuk berbicara di
Radio, atau disebut Talkshow. Pertama
kali di Radio Rumoh PMI. Talkshow nya
di setiap program bernama Hallo Pagi, hanya setengah jam saja sudah lebih dari
cukup.
Lumayan buat senyum
geli-geli sendiri, ngelihat abang-abang -Bang Roby dan Bang Ferhat- yang
tangannya menciptakan gempa skala semut imut. Aslan juga ikutan buat gempa susulam
dan waktu itu sempat terserang bibir pecah-pecah, Hehe asoy banget. Tapi tujuan sebenarnya adalah untuk menggemakan
Acara FLP seantero Aceh.
Bang Roby dan Aslan fi RPMI |
Berikutnya aku coba
menggemakan di radio lain, pilihanku jatuh pada Radio Oz, sebab di sana station manager-nya orang yang sangat
dekat denganku. Namun kali ini berbeda, aku mencoba menggemakan nama Mas Gol A
Gong aja, selain hanya talkshow
mengenai acara.
“Oke Don, Gola gong
akan di wawancari dalam talkshow
selama 25 menit, dan direkam yang selanjutnya diputar selama program Travelers
di hari Minggu”. Kata Si Empunya Radio
OZ.
“Sip
deh kalau gitu”.
Sebelumnya, aku juga
ngusulin tentang sosialisasi di sekolah-sekolah dan sampai semua sekolah kalau bisa.
Karena anak sekolah itu selain tingkahnya masih chibi-chibi hak-hak, mereka memiliki bakat dan minat yang masih
bisa ditarik seperti karet.
Kami menggebu-gebu
mengkonfirmasikan kepada pengurus-pengurus kesiswaan sekolah. Dara dengan sigap
membuat undangan untuk dikirim ke Kepsek masing-masing sekolah. Namun pada
akhirnya hanya 3 dari 7 undangan yang berhasil dilancarkan serangan sosialisasi.
FLP Goest to Socialization |
Selain menemukan
kenalan baru anak sekolahan yang masih unyuu-unyuu
banget umurnya, kami (Aslan, Dara, Aku, dan sekali ulva) bertemu dengan sesupuh
FLP seperti Kak Cut Januarita, Bang Hendra Kasmi, dan Bang Hilal (Ustadz Hilal).
Mereka juga sebagai pengurus sekolah dan ngedukung banget sosialisasi ini.
Di lain waktu, Bang Ferhat
sering menjadwalkan rapat dadakan. Setiap malam, kami bergabung menjadi Trio
Kwek kwek dalam persiapan acara dan selalu berada di warung kupi beserta
penyanyi-penyanyi karaoke di sebelahnya. Tidak hanya berbicara mengenai sebuah
nama yang sudah melayang bertebaran di mana-mana (Gol A Gong), tapi kami
menjadi lebih dekat antara sesama.
Dara pinterrrr banget
berhitung, Aslan sering kali diidolakan anak Riab, aku masih lama banget tamat
kuliah, dan juga Bang Ferhat sudah naik jabatan di salah satu Bank ternama. Semua
kebenaran adalah kebalikan, Maaf Dara. Semua lelucon itu kami jadikan sekedar menciptakan
suasana akrab.
***
Aslan semakin lihai mengatur kinerja setiap divisi dan aku pun selalu jadi bayangannya. Dara yang hadir selalu di setiap kali rapat menggeggam kertas-kertas seharga 15.000 rupiah. Nuurul selalu setia berada di Rumcay. Nariska seringkali absen setiap rapat. Siti sedikit maksa mesan nasi dan kue, harus di tempat pilihannya. Isni selalu tersenyum manis kalau ketemu di Rumcay, OMG Apa-apaan itu Don?. Dan Admin grup FLP juga ikut meluncurkan sejumlah pemberitahuan tentang Acara, Loh?.
Berbagai cerita seru
kuperoleh dari persiapan acara workshop ini : Mengukur perjalanan yang jauh sekali,
rasa panas matahari menyengat barengan suhu aspal hot mix segar di jalanan, dan masih banyak lagi, Huufft deh pokoknya.
Canda tawa, berbagi
pengalaman, menjadi pendengar dan penggerak, dan menjadi orang yang berguna
bagi lingkungan sosial. Kali pertama aku bekerja ria bersama teman-teman spesial
ini. Demi Tuhaaan kalian luarrrr biaaasaaaa…
“Menulis itu adalah Pengabdian” – Gol A Gong.
Perjalanan menuju hari
H sudah dekat, saat itu Gol A Gong tiba di Aceh, H-3. Dengan menggunakan mobil
Avanza milik Ihsan, entah darimana datangnya, yang jelas dengan itu kami menjemput
Mas Gol A Gong di Bandara.
Kami angkat beliau ke
dalam mobil dan barang-barangnya kami persilahkan masuk, sotoy deh saya. Kami bersama Mas Gong mencari menu-menu masakan
khas Aceh, menjelaskan atraksi wisata, dan ngobrol ngalur ngidul mengenai hari
H yang hanya tinggal menghitung jari. Foto-foto kami pun sempat terpampang di fanpage nya Sahabat Gol A Gong, Kalo
penasaran cari aja di Facebook, narsis
banget ya?.
Aku duduk di belakang
bersama Bang Ferhat, sedangkan Mas Gol A Gong duduk di depan, Ihsan saat itu
sangat lancar mengalir ngobrol dengan Mas Gong, mungkin sebab Traveler bertemu dengan Travel Agent, jadi ya pertanyaan dan
jawaban lumayan singkron. Hal itu membuat Seorang pria bernama Ferhat yang juga
pemilik Ferhatt.com ini lepas tangan,
santai bersender di bangku belakang. Hehehe.
Aku, Bang Ferhat, Ihsan, Gol A Gong sedang ngambil foto |
Hari itu, auranya Mas
Gong begitu khas menghampiri jiwaku, aku terdiam dan tersenyum lebar serasa
mendapatkan dosis vitamin tinggi. Aku termotivasi mengabdikan hidupku menjadi
seorang penulis, meskipun nanti aku tak bisa menjadi sepertinya.
Eits anyway, Acaranya gimana ya jadinya? Sukses gak sih?? Mau baca lagi???. Mengingat Aslan udah nyuruh
cepet-cepet postingin tulisan ini. Mungkin ada sambungannya lagi mengenai acara
di Hari H.
I Do Love These Moment. Does it recall
yours too :
Dara sangat sibuk
bekerja meregistrasi peserta.
Meja operator harus
berpindah-pindah. kabel audio jeck dan infokus kurang panjang.
Sponsor (Mas Yadi)
minta bagian untuk presentasi.
Aku mengamati waktu
setiap sesi dan tingkah laku teman-teman yang berputar-putar kepala.
Pembacaan puisi Hamdi
betul-betul menghayati dalam membaca, riuh tepuk tangan untuknya.
Kak Fida merasa bersalah, ia memperbaiki proyektor yang jatuh akibat ulah Ahza, anak perempuannya dan juga adiknya Hamdi.
Adit, Munawar, Aslan, dan
aku memakai baju batik bareng.
Gol A Gong memberikan kode kepada Bang Ferhat bahwa beliau laper.
Nasi pesanan lama sekali sampai.
Hari itu kak Beby kelihatan terkulai lemas di sofa.
Kak Riza dan Kak Malla berusaha mempromosikan video Kamoe Publishing dengan paparan video Oh My God My Mom.
Peserta yang kebanyakan
dari Riab, melakukan drama tokoh-tokoh alur cerita Balada Si Roy.
Nariska yang berpakaian
modis dan kece.
Syuhada yang merasa
kecewa dengan abang pengantar nasi dan berputar kesana-kemari.
Zurry nentengin kameranya dengan santai sambil makan buah salak tamu undangan.
Zurry nentengin kameranya dengan santai sambil makan buah salak tamu undangan.
Reza asik ganggu-ganggu Zurry.
Isni tetap selalu dengan
senyum manisnya, keliling-keliling bantuin apa yang bias dibantu.
Nuurul Husna, walaupun
tiap kali ia berkeluh kesah, berair mata sebesar dana di tangannya, tapi ia
tetap penuh antusiasme tinggi.
Bang Rio yang dari pagi setia mengangkat material dan mengkondisikan tempat.
Dengan sangat Luar biasa riuh tepuk tangan kepada segala klimaks acara.
Daman, Junaidah, Kak Amalia, Azalya, Ernita, Kak Husna, Kak Nana, Kak Sanah, Kak Maulidar, Laras, Nawra, Sari, kak Isra, Kak Era, Bang Muarif, dan panitia-panitia lain yang juga semangat membantu menyukseskan acara.
(h) mantap bg tulisannya...
BalasHapussaya suka bagian ini :
"Aslan sering kali diidolakan anak Riab"
belum bagus lan.. masih harus dibedah setiap kelas menulis... Bagian itu spesial untuk aslan emang.. hahahahaha
Hapusoiya, gimana cara buat emotion kayak abg?
BalasHapuskeren kayaknya..
huaaah ampuni gue bg dons karena absen rapat mulu
BalasHapus(h) (c) :>) saya bahagia :d
BalasHapus*maruk! b-( emotnya banyak kali, mau aku pake semua [-(
:)) :-t
sesuai janji... ada Ahza disini :-D :-D, secara dianya wkt itu bete abis, pengen ikutan baca puisi juga.. tapi emaknya bilang.. "tunggu tanggal mainnya", akhirnya berhasil mencuri perhatian dengan kesandung kabel proyektor :-D
BalasHapusbegitulah misteri sebuah acara. hal yang gak diduga memecah suasana.. :-)
Hapusps: zurry memang tak malu tahu, salak undanganpun dimakannya, polos pula duduk paling depan, ecek-eceknya ngobrol sama hamdi-ahza, padahal ngejar salak..#mentionZurry
BalasHapus#keliling blogwalking pasang senyum :)
BalasHapusKak Fida : Hahaha.. bg doni waktu itu takut banget kak infocusnya gak hidup (o) padahal kabelnya salah ya
BalasHapus:) tulisannya bagus,..
BalasHapusSaya terharu baca nya. Dan saya baru sempat koment malam ini. Maaf sekali. Xixixixixiii..
Ingat, lain kali jangan pilih saya jadi ngejaga tiket. Saya terlalu pinter menghitung. Hahahaa,.. #maklum anak komunikasi :p
Peace
Hapus